SENDANG KULON - Sejumlah petani di Sendang Kulon Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal Jawa Tengah saat ini sedang menggelar panen Bawang Merah. Rata-rata lahan yang dipanen luasnya mencapai 115 hektare. Luas panen yang begitu besar ini rupanya turut menekan harga di tingkat petani.
Salah satu petani Bawang Merah Solikin, mengatakan harga bawang di tingkat petani saat ini berangsur naik, bahkan mencapai 70 juta per Lupit (3800 m2). Padahal harga ditahun lalu sangatlah murah.
"Sesampainya di Pasar Johar Semarang bisa mencapai Rp. 30 ribu per kilo. Ini kan sesuatu yang positif. Makanya kami yakin harga akan terus membaik, karena trend saat ini sudah kelihatan baik," kata Solikin, Sabtu (21/12/2019).
Secara singkat, pola tanam bawang merah di Sendang kulon ditanam dengan menggunakan pola biasa, yakni 2 hingga 3 kali dalam setahun atau hanya sekali bergantian dengan padi. Namun, kata Solikin, petani Sendang Kulon bukan petani ikut-ikutan yang muncul jika ada bantuan APBN atau saat harga tinggi baru kemudian ikut menanam.
"Harga naik maupun turun, untung atau rugi para petani di sini tetap bertanam. Bahkan mereka berani ekspansi ke daerah lain seperti Ringinarum, Gemuh dan Pegandon. Kemudian saat musim hujan, petani juga tetap berani tanam. Jadi, naik turun harga itu sudah biasa, toh hal itu tidak hanya terjadi di bawang merah," katanya.
"Ini artinya tanam bawang merah masih menguntungkan selama bisa diatur pola tanam dan diperbaiki tata cara budidayanya. Efisiensi produksi dengan membuat pupuk organik dan pestisida hayati sendiri akan lebih irit dan tentunya ramah lingkungan," katanya.
Sebagai pengingat, pemerintah terus melakukan pemantauan pergerakan harga dan produksi bawang sebagai komoditas strategis nasional. Berbagai upaya juga terus dilakukan untuk menstabilisasi pasokan dan harganya. Salah satunya dengan memperlancar distribusi logistik, menambah sarana budidaya hingga gudang-gudang penyimpanan yang tersebar di sentra-sentra produksi.
Untuk diketahui, sebagai komoditas non substitutif, bawang merah memiliki andil dalam inflasi nasional. Sebelum tahun 2017, harga bawang merah hampir selalu fluktuatif terutama menjelang Hari Raya Besar Keagamaan dan Tahun Baru. Namun dalam kurun 2 tahun terakhir ini harganya lebih stabil dan masyarakat menikmati harga yang wajar.
Sendang Kulon sendiri selama ini dikenal sebagai sentra terbesar bawang merah di Kabupaten Kendal. Sendang Kulon memberikan andil hingga 40 persen dari total produksi di tingkat Kabupaten Kendal yang mencapai 800 ton lebih. Untuk tahun ini saja Petani Sendang Kulon sangat terkenal ulet dan sangat "minded" dengan bawang merah. Keuletan dan ketangguhan petani Sendang Kulon telah diakui banyak pihak.
"Dalam kondisi apapun, mereka tetap menanam bawang merah sebagai penopang ekonomi rumah tangganya. Boleh dibilang, Bawang Merah telah mendarah daging sebagai komoditas andalan petani Sendang Kulon bahkan ada sebutan Haji Brambang di Sendang Kulon” pungkas Solikin.
Dipost : 23 Desember 2019 | Dilihat : 2605
Share :